Komdis PSSI Jelaskan Sanksi untuk Arema yang Dinilai Terlalu Ringan
Seperti dilansir laman resmi PSSI, Arema mendapat dua hukuman dari Komdis PSSI.
Hukuman pertama denda Rp250 juta akibat tingkah laku buruk penonton yang melakukan pelemparan botol dan sepatu ke area lapangan yang mengakibatkan pelatih Persib Bandung terluka, menyalakan flare, masuk ke area lapangan.
Hukuman kedua denda Rp50 juta bagi panpel Arema akibat gagal memberikan rasa aman dan nyaman untuk kedua tim serta perangkat pertandingan.
Hukuman itu dianggap terlalu ringan jika dibandingkan dengan sanksi yang pernah diterima Persija Jakarta atau Persib Bandung.
Persija pernah dihukum dilarang tampil di Jakarta akibat kerusuhan suporter pada laga kontra Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Persib dihukum penonton tanpa atribut akibat kerusuhan suporter pada laga tandang kontra Bhayangkara FC pada Liga 1 musim 2017.
Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin menyebut bahwa kasus Arema tak bisa disamakan dengan yang pernah dihadapi Persija dan Persib
"Ya hasil itu sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Sudah jadi pertimbangan 5 orang anggota komdis. Kenapa terlalu ringan? Ya kita sudah melalui banyak pertimbangan, termasuk membandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya," kata Asep Edwin kepada wartawan.
"Lebih ringan dari kasus Persib musim lalu, karena kasus Arema ini tidak ada perusakan. Untuk Persib musim lalu ada dua kali, akumulasi sanksinya," kilahnya.
"Jadi ini sudah mutlak, bagaimanapun tidak bisa diubah. Tidak bisa dibandingkan dengan kasus sebelumnya, ini berbeda."
"Kami juga tegaskan ke Arema kalau mengulangi kasus yang sama, maka sanksinya akan lebih berat," ujar Asep dilansir Antara.
Karena sanksi yang diterima tergolong ringan dibandingkan beratnya pelanggaran yang dilakukan Aremania, pihak Arema FC sendiri menerima segala keputusan sanksi diberikan dan tidak akan melakukan banding.
0 comments:
Post a Comment